Sabtu, 08 Desember 2018

Day10 - GameLevel4

Memahami Gaya Belajar Anak
Day 10

          Shakeela dan Mumtaz adalah tipe kakak beradik yang berbeda karakter. Shakeela adalah anak yang super aktif dan cerewet, sedangkan Mumtaz lebih nyantai dan kalem. Namun karena Mumtaz adalah peniru hebat kakaknya, sehingga Mumtaz menjadi seperti apa kakaknya. Apapun gerakan dan ucapan yang dilakukan kakaknya, otomatis diikutnya. Sehingga Mumtaz jadi anak yang super aktif dan cerewet juga.
          Saya dan abinya sering kewalahan menghadapi kecerewetan Shakeela dan Mumtaz. Mereka menjadi anak yang banyak bertanya, bicara, bercerita, bernyanyi, bermain peran, dan apa saja. Kalau kaki mereka berhenti bergerak, mulutnya tak berhenti bicara. Saking aktifnya. Sehingga ide saya muncul ingin mengolah kecerewetan mereka dengan diajari menjadi beberapa profesi. Agar kecerewetannya bermanfaat dan terarah.
          Pertama, saya ajari untuk menjadi seorang Ustadz dan Ustadzah. Awalnya saya perlihatkan beberapa video-video dai cilik dari youtube. Setelah itu saya ajari bagaimana bahasa tubuh, cara berkomunikasi, intonasi suara, dan isi ceramahnya. Alhamdulillah, Shakeela dan Mumtaz bisa berperan jadi Ustadz dan Ustadzah dadakan.πŸ˜‚
          Kedua, saya alihkan kecerewetan mereka untuk menjadi seorang presenter. Cara-caranya sama seperti di penjelasan pertama. Hasilnya masih lebih baik jadi Ustadz/ah tadi.πŸ˜‚
          Ketiga, ada saran selanjutnya mau diajari apa?😜


#harike10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunsayIIP

Jumat, 07 Desember 2018

Day9 - GameLevel4

Memahami Gaya Belajar Anak
Day 9

          Kak Shakeela termasuk anak yang suka belajar, menulis dan menggambar atau mewarnai. Meskipun belum konsisten, namu bila diperhatikan ketika melakukannya dia sangat fokus dan menyenanginya. Kak Shakeela sering meminta saya untuk membuat tulisan yang selanjutnya dialah yang melanjutkan sampai ke bawah. Masih tahap itu. Belum pada tambah, kurang, kali, bagi.πŸ˜‚
          Kalau adek Mumtaz hanya mengikuti apapun yang dilakukan kakaknya. Kakaknya lari-lari ya dia ngikut. Kakaknya belajar dia pun belajar. Kakaknya nyantai pun dia ikutan. Mumtaz memang peniru hebat dari kakaknya.
          Kak Shakeela sering memerhatikan saya ketika mengajar ngaji anak-anak tetangga. Kalau anak ngaji belajar nulis arab, kak Shakeela pun meminta saya untuk dibuatkan tulisan sama seperti yang saya buat untuk anak ngaji. Padahal dia belum pandai menuliskannya. Karena dia memaksa, saya pun membuatkan tulisan arab yang akan diikutinya sampai ke baris bawah. Sederhana saja. Seperti tulisan yaumun (pakai tulisan arab) = hari atau qolamun = pena.
Dan ternyata kak Shakeela bisa menuliskannya tanpa saya ajari. Ya meskipun belum rapi.πŸ˜…
          Akhirnya kak Shakeela selalu ketagihan nulis bahasa arab.


#harike9
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunsayIIP

Kamis, 06 Desember 2018

Day8 - GameLevel4

Memahami Gaya Belajar Anak
Day 8

Alhamdulillah Kak Shakeela sudah mulai sembuh. Meski batuk pileknya masih ada, namun beliau sudah mulai lasak yang artinya badannya sudah mulai enakan. Tapi adek Mumtaz masih demam. Masih terkulai lemas di tempat tidur dan selalu nempel sama Ummi dan Ummi gak boleh lepas dari pandangan matanya. Kak Shakeela sudah mulai menodong Ummi dengan buku bacaan yang harus Ummi bacakan. Sesekali dia meminta Ummi berhenri membaca dan gantian dia yang membaca dengan imajinasinya sendiri. Kalau sudah bosan kak Shakeela mengambil buku mewarnai dan crayonnya. Kak Shakeela selalu semangat kalau menggambar dan mewarnai meskipun belum pandai dan rapi. Setelah selesai dia selalu membereskan mainannya sendiri.



#harike8
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunsayIIP

Rabu, 05 Desember 2018

Day7 - GameLevel4

Memahami Gaya Belajar Anak
Day 7


Kak Shakeela sudah turun panasnya, tapi flu batuknya masih ada. Badan masih lemas, jadi Kak Shakeela hanya tiduran aja seharian. Adek Mumtaz pun tetiba demam juga. Sama seperti Kakaknya, adek pun tiduran aja. Hanya sesekali mereka bermain.
Tidak banyak pembelajaran dan pengamatan hari ini. Karena Umminya pun ikutan lemas.πŸ˜‚



#harike7
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunsayIIP

Selasa, 04 Desember 2018

Day6 - GameLevel4

Memahami Gaya Belajar Anak
Day 6


Hari ini Kak Shakeela demam. Tidak banyak kegiatan yang dilakukan. Hanya tertidur lemas dan memerhatikan adiknya yang sedang asyik bermain bersama abinya. Abi masih cuti hingga rabu besok.
Mumtaz hari ini bermain dan belajar sambil mengikuti abi menyapu halaman, menyiram tanaman dan beres-beres rumah.


#harike6
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunsayIIP

Senin, 03 Desember 2018

Day5 - GameLevel4

Memahami Gaya Belajar Anak
Day 5


Hari ini Abu Shakeela cuti kerja. Kami pergi ke dokter gigi untuk memeriksa gigi Kak Shakeela dan Adek Mumtaz. Setelah pulang dari dokter gigi saya sedikit kelelahan.πŸ˜‚ Kakak dan Adek banyak bermain bersama Abinya. Bercerita, membaca buku, menyiram tanaman, dan lain-lain.


#harike5
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunsayIIP
#InstitutIbuProfesional

Minggu, 02 Desember 2018

Day4 - GameLevel4

Memahami Gaya Belajar Anak
Day 4

Hari ini Kak Shakeela bantuin saya melipat pakaian. Dia selalu semangat setiap membantu pekerjaan umminya. Jadi saya tidak ingin mematahkan semangatnya, saya cukup ajari step by step sambil memeragakan di depan Kak Shakeela, dan Kakak pun sambil mengikutinya. Sekali dua kali diajarkan Kak Shakeela sudah bisa. Meskipun belum rapi, namun saya tetap menghargai proses belajarnya.
Pemahaman belajar Kak Shakeela hari ini adalah auditori dan visual.


#harike4
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunsayIIP

Sabtu, 01 Desember 2018

Day3 - GameLevel4

Memahami Gaya Belajar Anak
Day 3

Beberapa hari ini kami bersama murid ngaji menghapal surat Al Lahab dalam rangka akan mengikuti lomba hapalan surat pendek. Anak ngaji saya sudah hapal, namun terus diulang untuk memperbaiki bacaannya agar semakin baik. Kak Shakeela dan Adek Mumtaz selalu mengikuti ketika kami mengulang-ulang bacaan sampai akhirnya mereka pun hapal juga meski bacaannya tidak sebaik temannya yang lain.
Gaya belajar mereka hari ini adalah auditori.



#harike3
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunsayIIP

Kamis, 29 November 2018

Day2 - GameLevel4

Memahami Gaya Belajar Anak
Day 2


Hari ini saya coba melatih pendengaran Kak Shakeela. Saya menceritakan sebuah kisah tentang asal mula air zam-zam. Setelah saya bercerita saya meminta Kak Shakeela untuk menceritakan kembali apa yang saya ceritakan tadi. Alhamdulillah Kak Shakeela berhasil mendengarkan dengan baik dan menceritakan inti ceritanya sambil banyak bertanya. Hehehe...
Kali ini gaya belajar Kak Shakeela adalah auditory.



#harike2
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunsayIIP

Day1 - GameLevel4

Memahami Gaya Belajar Anak
Day 1

       Memahami gaya belajar anak-anak sebenarnya sudah saya lakukan dari tahun lalu. Anak-anak saya termasuk tipe belajar visual dan kinestetik, namun auditori juga kadang mengikutiπŸ˜‚.
       Auditori, karena ada beberapa surat pendek dalam Al-Quran yang mereka hapal tanpa diajarkan. Mereka hanya mendengar dari handphone atau flashdisk yang dicolok ke speaker maupun televisi.
       Visual, karena ketika saya hendak mulai mengajarkan iqro', tetiba mereka sudah tahu huruf-huruf hijaiyah. Setelah saya ingat ternyata karena sejak bayi sudah dibiasakan nonton video anak islami melalui flashdisk yang dicolok ke televisi. Videonya berisi tentang kartun anak islami, huruf hijaiyah, juz amma dengan qori anak-anak, dan banyak lagi.
       Kinestetik, karena anak saya cenderung tidak bisa diam. Sambil belajar pun harus sambil lari-lari.



#harike1
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunsayIIP

Kamis, 25 Oktober 2018

Aliran Rasa - Game Level 2

ALIRAN RASA - GAME LEVEL 2

Dalam melatih kemandirian anak, yang paling dibutuhkan adalah konsisten dan kesabaran. Di manapun dan kapanpun tetap dijalankan, misalnya, kita sudah membiasakan anak kita buang air kecil dengan cara duduk, maka bila tiba-tiba sedang dalam perjalanan ingin buang air kecil pun ya tetap harus duduk. Intinya konsisten dan sabar agar anak tidak bingung dengan apa yang sudah dijalankannya selama ini.
Meski di tantangan game level 2 laporannya minimal 10 hari dan maksimal 17 hari, namun di luar tantangan dan laporan pun kemandirian anak tetap dilatih. Jangan pernah lelah melatih kemandirian anak-anak. Semangaaat.

#AliranRasa
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbunsayIIP
#institutibuprofesional

Senin, 15 Oktober 2018

Game Level 2 - Kuliah BunSya

MELATIH KEMANDIRIAN ANAK
:Day10

Melatih kemandirian anak memang butuh kesabaran. Tidak harus sempurna hasilnya, namun hargai dan apresisasi setiap prosesnya. Biarkan fitrah belajarnya tumbuh dengan baik. Yang paling penting, jika ingin anak melakukan yang baik maka orangtuanya dulu yang harus melakukannya. Karena anak mungkin bisa salah dalam mengerti, tetapi tidak pernah salah dalam meniru. Dan anak-anak adalah cerminan dari orangtuanya. Tetap semangat membersamai anak. 😊

#day10
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Game Level 2 - Kuliah BunSay

MELATIH KEMANDIRIAN ANAK
:Day9

Shakeela: "Ummi, Kakak buat susu sendiri, ya. Masa Ummi terus yang buatin. Kakak gak dikasih."
Mumtaz: "Adek juga. Adek mau bikin susu dingin. Gak mau hangat."
Ummi: "Iya, tapi hangat biar enak perutnya, ya."
Shakeela dan Mumtaz: "Oke, Ummi Sayang. Makasi udah kasi kami bikin susu sendiri."

#harike9
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Game Level 2 - Kuliah BunSay

MELATIH KEMANDIRIAN ANAK
: Day8

Mumtaz: "Mi, payah x adek pake sepatunya."
Ummi: "Bisa. Kaki belakang juga dimasukkan."
Mumtaz: "Payah loh, Mi. Tengoklah."
Ummi: "Bisa. Coba aja dulu."
Mumtaz: "Mi, udah sempit sepatunya. Sakit kaki Adek. Adek ganti ajalah sepatunya." (langsung lari cari sepatu lain)

Ketika kamu bisa menyelesaikan masalahmu sendiri dan mencari solusinya pun dikatakan mandiri.😊

#harike8
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Game Level 2 - Kuliah BunSay

MELATIH KEMANDIRIAN ANAK
:Day7

Kayaknya memang semua anak menyukai kegiatan yang ada airnya, ya. Hehehe. Shakeela dan Mumtaz pun begitu. Makanya di tantangan kali ini mereka suka sekali diminta nyuci piring bekas makan sendiri. Kadang sebelum waktunya nyuci piring pun mereka merengek untuk meminta. Alhamdulillah.


#harike5
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Selasa, 09 Oktober 2018

Game Level 2 - Kuliah BunSay

Melatih Kemandirian Anak
:Day6

Dalam hal beberes rumah, nyapu dan ngepel, lebih rajin si Adek daripada Kakak. Adek lebih mengikut Abi, rajin beberes rumah dan mengelap meja.πŸ˜„ Sedangkan Kakak lebih suka belajar seperti Ummi😝
Hari ini Ummi sedikit malas-malasan, jadi Ummi minta Adek nyapu rumah dan Kakak ngepel lantai. Meski bukan pertama kali, mereka tetap suka jika Ummi minta bantuan. Setelah mereka selesai beres-beres, Umminya dikusuk-kusuk. Asyiknya jadi Ummi ratuπŸ˜„


#harike6
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Game Level 2 - Kuliah BunSay

Melatih Kemandirian Anak
:Day5


Hari ini saya masak telur puyuh. Anak-anak selalu antusias untuk membantu mengupas telur puyuh. Sambil dikupas sambil dimakan. Malah kadang saya tidak diizinkan ikut membantu, biar urusan mereka saja katanya.πŸ˜„
Mereka yang menyiapkan wadah untuk tempat telurnya lalu mereka letak kembali setelah selesai. Masih kecil saja saya sudah merasa banyak terbantu. Semoga semakin besar semakin rajin tanpa disuruh.



#harike5
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Game Level 2 - Kuliah BunSay

Melatih Kemandirian Anak
:Day4

Di hari keempat tantangan ini anak-anak makin rajin dan terus meminta nyuci piring. Hahaha. Mereka senang sekali ada kegiatan baru sekaligus bisa main sabun dan main air. Kerjasama hari ini juga baik. Kali ini Adek Mumtaz yang cuci piring dan Kakak yang menyusun piring ke rak piring.



#harike4
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Game Level 2 - Kuliah BunSay

Melatih Kemandirian Anak
:Day3

Hari ini tugas Kak Shakeela yang menyuci piringnya setelah makan. Adek Mumtaz kebagian menyusunnya ke dalam rak piring.



#harike3
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Game Level 2 - Kuliah BunSay

Melatih Kemandirian Anak
:Day-2

Saya sudah mulai melatih kemandirian anak-anak saya sejak usia 1 tahun, dimulai dari mangambil atau meletak barang-barang sendiri. Dan sekarang mereka, shakeela dan Mumtaz sudah banyak lulus perihal kemandirian. Mandi sendiri, makan sendiri, menyiapakan segala sesuatu sendiri, merapikan mainan sendiri, merapikan tempat tidur sendiri, toilet training dan lain-lain. Namun jangan bayangkan hasil yang baik dan rapi, karena yang paling penting adalah proses belajarnya dan proses kebiasaannya. Karena saya bukan hanya membuat anak bisa, tapi juga biasa. Meskipun semuanya masih dalam kontrol saya dan masih selalu diingatkan.
Di hari kedua tantangan kali ini saya mengajak anak-anak untuk menyuci piring sendiri. Selama ini mereka hanya membantu menyusun piring yang sudah saya cuci dan diletakkan ke rak piring.


#harike2
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Kamis, 04 Oktober 2018

GameLevel-2 Kuliah BunSay

MELATIH KEMANDIRIAN ANAK

       Dalam kandirian anak, saya memang sudah membiasakan sedari dini untuk anak-anak saya. Meski awalnya dipaksa, namun lama-lama akan terbiasa, begitu pikir saya. Biar saja saya capek memerintah sekarang, daripada nanti mereka sudah susah dibentuk. Dan kebanyakan para remaja yang tidak bisa mandiri apakah karena masa kecilnya fitrah mandirinya selalu dibenam dan diabaikan karena ketakutan orangtuanya. Takut anak tidak bisa, takut anak terluka, takut mengerjakan sesuatu jadi lebih lama dan ketakutan yang lain.
       Anak-anak saya, Shakeela dan Mumtaz termasuk anak yang mandiri. Entah karena terbiasa saya paksa, entah memang karakter mereka yang sudah mandiri. Saya berfikirnya, apakah memang ini fitrah setiap anak yang ingin melakukan semuanya sendiri meski tidak bisa. Mereka sudah bisa makan sendiri, mandi sendiri, merapikan mainan, nyapu, ngepel, mengambilkan minum orangtua ketika makan, dan lain-lain. Meski hasil tidak sempurna, namun proses belajarnya patut saya apresiasi selalu.
      Di tantangan kali ini saya akan mencoba kedua anak saya untuk mandiri dalam membersihkan piring kotor setelah dipakai, karena memang belum pernah dicoba padahal mereka sering meminta. Dan hari ini masih tahap mengumpulkan piring dan gelas yang kotor ke wastafel agar nanti tinggal dicuci lalu disusun ke rak piring. Semangaattt.


☀☀☀☀☀☀☀


#Harike1
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Sabtu, 15 September 2018

Day-10 (GameLevel - 1 BunSay)



Rutinitas kami selepas sholat Maghrib adalah membaca Al Qur'an. Untuk anak-anak membaca Iqra' dan mengulang-ulang hafalan surat pendek dan menambah hafalan jika sudah memungkinkan. Katanya, waktu yang baik untuk menghafal (menghafal Al Qur'an maupun pelajaran) adalah selepas Shubuh dan selepas Maghrib, sebab saat itulah terjadi perubahan dari gelap ke terang dan dari terang ke gelap (saya lupa pernah baca di manaπŸ˜…).
πŸ‘©: "Kakak sama Adek ambil Iqra', ya. Sini baca sama sama Ummi."
πŸ‘§: "Iya, Mi."
πŸ‘¦: "Adek nanti aja."
πŸ‘©: "Ayoklah, sama-sama kita."
πŸ‘§: "Iya, Dek. Biar kita ke Syurga sama-sama."
πŸ‘¦: "Iya, biar kita ke Syurga sama-sama. Sama Abi, sama Ummi, sama Kakak, sama Nenek, sama Opung, sama Angku, sama Tulang. Ya kan, Mi?" (semua disebutnyaπŸ˜„)
πŸ‘©: "Iya, Sayang. Sini siapa duluan?"

Dua-dua rebutan mau duluan😍

#day10
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Day-9 (GameLevel-1 BunSay)



Setiap Kak Shakeela dan Adek Mumtaz ditanya apa cita-citanya kelak, mereka selalu menjawab jadi Hafidz/Hafidzah Qur'an. MashaaAllah. InshaAllah. Aamiin.πŸ˜‡
Namun semakin lama ada cita-cita yang bertambah. Sekarang jawabannya mau jadi Dokter. Jika ditanya dokter apa, mereka bilang Dokter Hafidz Qur'an. Aamiin😍
πŸ‘©: "Kalau mau jadi Hafidz/ah, kita sering baca dan hafal surat pendek dulu, ya."
πŸ‘§: "Iya, Mi."
πŸ‘©: "Kenapa Kakak sama Adek mau jadi Hafidz/ah?"
πŸ‘§: "Biar Kakak bisa kasi Mahkota untuk Ummi Abi di Syurga."
MashaaAllah, Tabarakallah.



#day9
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Jumat, 14 September 2018

Day-8 (GameLevel 1 - BunSay)



Poin komunikasi produktif pada pasangan:
- Clear and Clarify
- Choose the Right Time
- Kaidah 7-38-55
- Intensity of Eye Contact
- I'm Responsible for My Communication Result

Sejak diberi materi tentang komunikasi produktif, saya membicarakannya pada suami apa-apa saja poinnya. Kami mulai merubah cara berkomunikasi kami pelan-pelan. Suami lebih banyak lagi belajar. Selama ini yang menjadi masalah dalam berkomunikasinya adalah "Choose the right time" dan "intensity of eye contact". Suami saya tipe yang nyablak kalau bicara, namun tidak tersimpan dalam hati. Beliau selalu mengatakan apa yang menurutnya tidak pantas dan mana yang sudah pantas. Dan beliau tidak memperhatikan waktu dan di mana beliau bicara. Tidak hanya pada saya, istrinya, namun juga kepada orang lain. Selama ini memang sudah sering diingatkan, bicaralah di waktu yang tepat. Di saat hati dan fikiran sudah bisa berfikir jernih dan merasa tenang.
Satu lagi yang menjadi masalahnya adalah kurangnya kontak mata jika berbicara, apalagi jika sedang berhadapan dengan hpnya. Jika lawan bicaranya sedang berbicara kadang dia tidak terlalu mendengar karena sudah tidak fokus. Nah, semenjak ada materi komunikasi produktif ini beliau dan saya juga belajar bersama. Belajar berkomunikasi lebih baik, tidak hanya di rumah tapi juga jika sedang bersama orang lain. Kami bukan orang yang sempurna, namun kami adalah orang yang mau terus belajar.



#day8
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Day-7 (GameLevel 1 - BunSay)


Hari ketujuh. Komunikasi dengan anak-anak terasa lebih baik. Emosi lebih mudah terkontrol. Terbiasa dengan kalimat positif, berusaha tidak menggunakan kalimat negatif.
πŸ‘§: "Ummi baek, ya. Gak marah-marah."
πŸ‘¦: "Iya, Ummi baek sama kami. Makasi ya, Mi."
πŸ‘Έ: "(ngomong dalam hati, apa selama ini di pikiran mereka Umminya Monster, Ya?)"πŸ˜‚


#day7
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Selasa, 11 September 2018

Day-6 (GameLevel-1 BunSay)


Adek Mumtaz hobi sekali main pasir. Biasanya saya suka marah kalau dia main pasir. Tapi semenjak dapat materi dari Ibu Profesional, emosi saya mulai terkontrol. Saya juga mulai paham bahwa bermain pasir adalah bagian dari fitrah anak. Kita hanya perlu menemani dan mengawasinya. Di Game Level 1 kuliah Bunda Sayang ini materinya tentang Komunikasi Produktif. Saya jadi punya tema dan acuan dalam berkomunikasi pada anak dan pasangan. Seperti kali ini Mumtaz main pasir lagi sehabis mandi. Saya tarik nafas untuk kontrol emosi. Hehe..
πŸ‘©: Adek udah mandi, lho. Main di dalam rumah aja, yuk. Baca buku sama Ummi.
πŸ‘¦: Iya, mi? Baca buku kita? Oke.
Ternyata anak-anak hanya perlu ditemani bermain. MasyaAllah


#day6
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Day-5 (GameLevel-1 BunSay)


Ketika anak menawarkan diri untuk membantu kita, baiknya kita terima dengan senang hati. Karena itu adalah fitrahnya. Kita beri mereka kepercayaan, kita beri kesempatan, agar proses belajarnya terus tumbuh dengan baik. Jika kita banyak melarang, jangan salahkan mereka ketika mereka sudah besar dan kita minta bantuan, mereka enggan dan cenderung malas. Semua dikarenakan saat fitrah belajarnya muncul, namun kita banyak membatasi.
Setelah saya mengetahui hal itu, ketika anak-anak mau membantu saat saya mau memasak, saya dengan senang hati menerimanya. Kali ini Kak Shakeela membantu saya memetik buntut tauge. Hihi.. Dia senang sekali. Sambil dibersihkan, sambil dimakan mentah. Kali ini sudah kesekian kalinya Kakak Shakeela membantu. Meski pada awal-awalnya dia bilang tidak bisa.
πŸ‘©: Kakak mau bantuin Ummi atau mau main sama Adek?
πŸ‘§: Kakak bantuin Ummi, ya.
πŸ‘©: Oke. Kakak petik buntut tauge aja, ya. Caranya seperti ini (saya peragakan caranya)
πŸ‘§: Kayak gini, Mi? Payah, Kakak gak bisa. Patah.
πŸ‘©: Bisa.
πŸ‘§: Yeyeye..Kakak udah bisa.
πŸ‘©: Ummi senang sekali dibantuin Kakak. Kerjaan Ummi jadi cepat selesai. Makasi ya anak cantik. Buntut taugenya sedikit aja patahin ya, Nak. Gak usah panjang.
πŸ‘§: Oke, Mi. Sama-sama Ummi cantik


#day5
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Day-4 (GameLevel-1 BunSay)



Setiap pagi setelah bangun pagi kami bertiga (Ummi, Shakeela dan Mumtaz) bernyanyi lagu bangun tidur.
"Bangun tidur kuterus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi kutolong ummi
Membersihkan tempat tidurku."
Setelah bernyanyi anak-anak rebutan minta mandi sendiri, pakai baju sendiri dan merapikan tempat tidur.
Mengganti perintah dengan bernyanyi. Anak riang, ibu senang. Hehe.. So simple :)


#day4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Senin, 10 September 2018

Day-3 (GameLevel-1 BunSay)



Shakeela dan Mumtaz termasuk anak -anak yang mandiri dan suka membantu umminya. Mereka suka makan sendiri, mandi sendiri, merapikan mainan sendiri, dan lain-lain. Dan sekarang sedang senang-senangnya mengancing baju sendiri. Awal-awalnya selalu bilang gak bisa karena lubangnya kecil sehingga kesusahan memasukkan kancingnya. Mereka suka mencoba dan berusaha sendiri, namun kalau sudah terlalu letih dan kelamaan akhirnya nyerah juga bilang, "gak bisa, mi." tapi saya selalu semangatin dan bilang, "Bisa." meski gak bisa mereka tetap tidak mau dibantu. Dan pada akhirnya berhasil juga mengancing baju. Setiap Abinya pulang kerja memberi laporan pada Abinya bahwa mereka sudah bisa kancing baju sendiri.

#day3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Day-2 (GameLevel-1 BunSay)





Anak-anak saya adalah tipe anak yang keras tapi harus dilembutin. Bukan cuma si Kakak, Shakeela, tapi juga si Adek, Mumtaz. Adek selalu mengikut bagaimana kakaknya. Kalau si Kakak, Shakeela, sedang kena marah atau lagi nangis, dia selalu bilang, "Ummi baek-baeklah cakapnya. Jangan marah gitu."
Begitupun Mumtaz, kalau umminya lagi marah dan menggunakan intonasi tinggi, dia selalu bilang, "Ummi jangan marahlah sama Adek. Ummi gak Sayang sama Adek?"
Biasanya kalau mereka sudah meminta seperti itu, saya bicara atau marah dengan santai seperti tidak marah. Dan mereka memang lebih nurut jika saya bicara dengan nada ramah, bukan marah.



#day2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Day-1 (GameLevel1-Bunsay)



#day1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Jumat, 26 Januari 2018

Nice Home Work 1 (Adab Sebelum Ilmu)

NHW #1: Adab Sebelum ilmu


PARENTING NABAWIYAH

Oleh: Poppy Citra Dini Samosir

Materi pertama di Matrikulasi Ibu Profesional adalah Adab Sebelum Ilmu. Begitu tertampar dengan isi materinya. Terutama di bagian, "Barangsiapa menimba ilmu semata-mata ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu itu tidak akan bermanfaat baginya. Namun, barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikit pun akan bermanfaat baginya." (Tim Matrikulasi IIP)

Betapa banyak dari kita (khususnya saya) yang bila menimba ilmu bukan niat untuk mengamalkannya. Ada yang niat agar mudah mendapat pekerjaan. Ada yang niat untuk cari uang. Ada yang niat agar terkenal. Dan lain-lain. Itu sebabnya, saya rasa orang-orang yang berilmu kebanyakan tidak beradab. Dikarenakan ilmu itu tidak bermanfaat buat dirinya, apalagi untuk oranglain.
Pantaslah jika para ulama sepakat, "kada al adab qabla al 'ilm : posisi adab itu adalah sebelum ilmu."

Nice home work kali ini memberikan tantangan terkait materi adab sebelum ilmu.
1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini!
Di Universitas kehidupan ini tentulah banyak sekali ilmu yang ingin kita pelajari dan tekuni. Belum lagi banyak hal-hal tak terduga yang terjadi pada kita, yang secara spontan atau tidak terencana yang akhirnya juga kita pelajari. Namun jika harus memilih apa yang paling ingin sekali saya tekuni atau fokus dipelajari adalah tentang Parenting Nabawiyah. Apa itu Parenting Nabawiyah?
Parenting Nabawiyah adalah mendidik berdasarkan nilai-nilai kenabian. Sesuai dengan keteladanan Rasulullah SAW.

2. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut?
Alasan terkuat saya adalah bahwa mendidik anak bukan menghabiskan waktu yang sebentar. Bukan sampai usia anak sekian dan sekian. Bahkan dari bagaimana cara kita mendidik anaklah yang akan membawa kita ke syurga atau ke neraka, sebab akan dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya. Saya juga menyadari bahwa saya sebagai ibunya yang menjadi madrasah utama buat mereka. Tentu saya harus kaya ilmu sebagai bekal dalam mendidik mereka.
Apalagi di zaman yang penuh fitnah ini, akhir zaman ini. Didikan dari rumahlah yang akan membentuk karakter mereka. Yang akan membentengi mereka dari segala fitnah dunia.
Alasan yang lainnya adalah Saya harus menyiapkan anak-anak saya untuk bisa berdiri kokoh meski (nanti) tanpa orangtuanya. Saya harus menyiapkan mereka untuk menjadi khilafah kebangkitan Islam di akhir zaman ini. Anak-anak saya harus punya dasar keislaman untuk menjadi pegangan mereka ketika berada di luar rumah. Saya ingin anak-anak saya menjadi anak yang Sholeh dan Sholehah. Yang doa mereka tetap berguna meski kita sudah tiada.

3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakn di bidang tersebut?
Terutama dan paling utama adalah saya dan suami yang akan belajar. Belajar meneladani segala ucapan maupun tindakan Rasulullah. Bagaimana cara Rasulullah mendidik istri, anak-anak, cucu, sahabat dan ummatnya. Mendidik anak bukanlah semata-mata hanya bagaimana cara mendidik anak. Lihatlah kata "parent" didalam kata "parenting" yang berarti orangtua. Maknanya adalah mendidik orangtuanya dulu. Mendidik diri kita terlebih dahulu agar ketika belajar dan mendidik anak bisa sabar. Misalnya anak kita nangis, yang terutama kita tenangkan adalah diri kita dulu. Kalau kita tidak tenang, maka marahlah yang ada. Bentakan yang akan sampai ke anak. Karena Sabar pun termasuk sunnah Rasulullah. Sehingga tercipta parenting Nabawiyah yang kita inginkan.
Sembari belajar, sambil mengajak anak-anak ikut meneladani Rasulullah melalui video islami, buku-buku cerita, dan paling penting prakteknya yang selama ini sudah kami lakukan. Misalnya, "Nak, Minum harus duduk, ya. Kata Rasullullah sunnah minum adalah duduk." Jadi kami mengajarkan anak-anak kami kalau minum haruslah duduk, tidak berdiri apalagi sambil berjalan. Alhamdulillah anak-anak kami sudah paham. Sehingga jika ada temannya maupun orang dewasa yang dilihatnya minum sambil berdiri, anak kami akan menegurnya. "Kata Rasulullah minum itu duduk, ya. Gak boleh berdiri." MasyaAllah.
Itu hanya salah satu contoh saja. Masih banyak contoh yang lain yang sudah diajarkan maupun yang akan kami pelajari lagi.

4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut?
Wah, tentu banyak sekali sikap yang harus dirubah agar tercipta Parenting Nabawiyah yang diinginkan. Mengingat miskinnya ilmu yang kami punya. Terutama perihal sabar. Menurut saya, banyak pun teori parenting yang kita punya, jika kita tidak punya kesabaran sama saja tidak akan tercipta hubungan yang harmonis. Kita tahu bahwa membentak anak dapat memutuskan milyaran sel otak anak, namun pada prakteknya seringkali kita tetap membentak anak meski pun spontan. Dikarenakan kita tidak punya kesabaran tadi. Kita ingin anak mengerti kita sebagai ibunya bahwa kita punya banyak kerjaan rumah yang belum selesai. Padahal anak-anak mengerti apa soal itu. Anak-anak hanya ingin ibunya dan ayahnya bermain saja bersama mereka setiap waktu. Kitalah yang harus mengerti bagaimana perasaan anak.
Yang kedua yang harus dirubah adalah dalam manajemen waktu. Saya harus bisa adil mengatur waktu kapan untuk rumah, untuk bermain bersama anak, untuk pegang handphone, dan waktu untuk belajar. Selanjutnya yang akan saya ubah adalah melawan rasa malas. Melawan rasa malas untuk menuntut ilmu, untuk bermain sambil belajar bersama anak. 

Sebagai penutup, saya akan mengutip kalimat hikmah terkait adab dan ilmu.
"Imam Syafi'i pernah ditanya seseorang, sejauh manakah perhatianmu terhadap adab? Beliau menjawab, setiap kali telingaku menyimak suatu pengajaran budi pekerti meski hanya satu huruf maka seluruh anggota tubuhku akan ikut merasakan (mendengarnya) seolah-olah setiap organ itu memiliki alat pendengaran (telinga). Demikianlah perumpamaan hasrat dan cintaku terhadap pengajaran budi pekerti. Beliau ditanya lagi, lalu bagaimanakah usaha-usaha dalam mencari adab itu? Beliau menjawab, aku akan senantiasa mencarinya laksana seorang ibu yang mencari anak satu-satunya yang hilang."
(K.H. Hasyim Asyari dalam Adabul Alim Wal Muta'alim)

#NHW_1
#ADABMENUNTUTILMU
#KelasMatrikulasiIIPBatch5

~ Salam Ibu Professional ~